Kamis, 05 Desember 2013

AKibat Amarah Yang Tidak Terkendali

Sebuah cerita menarik tentang sifat amarah manusia yang tidak terkendali. banyak hal yang bisa dipetik dari sekelumit cerita ini, akan sangat bermanfaat bagi siapa saja yang mempunyai sifat selalu mengumbar amarah kepada siapa saja.
Dahulu ada seorang gadis kecil yang berwatak sangat buruk. ia memiliki kebiasaan marah-marah tanpa jelas apa sebabnya. tetepi disamping kebiasaan buruknya itu ia sangat patuh terhadap ibunya, sampai suatu saat ibu gadis itu memberinya sekantung paku dan memerintahkannya untuk menancapkan paku itu pada bagian belakang pagar rumahnya setiap kali ia marah. Pada hari pertama, gadis kecil itu menancapkan 37 paku ke pagar. namun,
beberapa minggu berikutnya "karena ia mulai bisa mengendalikan diri" jumlah paku yang ia tacapkan ke pagarsemakin berkurang. ia juga menyarari bahwa lebih mudah menahan amarah daripada menancapkan paku ke pagar.

Akhirnya, tibalah saat di mana gadis itu bisa menguasai dirinya dan tidak marah lagi. lalu ia meceritakan hal ini kepada ibunya. ibunya
menyarankan agar sekarang ia mencabut paku dari pagar setiap kali ia bisa menguasai amarahnya. setelah lewat beberapa hari, gadis itu melapor kepada ibunya, bahwa paku-paku yang tertancap di pagar telah tercabut semua. sang ibu kemudian menggandeng tangan anaknya ke pagar lalu berkata, "kau sekarang telah
berperilak baik, nak, tapi lihat lubang-lubang di pagar itu. pagar itu tidak akan pernah sama seperti dahulu. sewaktu marh-marah, kata- kata yang kau ucapkan menyebabkan luka persis seperti lubang-lubang di pagar ini."

Kau dapat menusukan pisau ke tubuh seseorang lalu mencabutnya. tak jadi masalah beberapa banyak kau berkata: maafkan aku,
tapi luka itu akan tetap ada di situ. luka yang diakibatkan lisanmu sepedih luka tusukan itu. sesungguhnya, teman adalah mutiara yang sangat berharga. mereka membuatmu tersenyum, mendorongmu agar sukses, mendengarkan keluh kesahmu, mengucapkan pujian untukmu dan selalu berlapang dada terhadapmu. kau adalah sahabatku, dan aku merasa terhormat memiliki teman sepertimu. tolong maafkan aku, bila aku pernah meninggalkan lubang di pagar hatimu.